Organisme Air dan Peranannya Sebagai Bioindikator: Plankton Sebagai Bioindikator
Sumber daya air sangat dibutuhkan hampir diseluruh kegiatan manusia, seperti industri, pertanian, rumah tangga, kebersihan, dan rekreasi. Sungai mempunyai peran yang cukup penting bagi masyarakat, seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kebutuhan air menyebabkan penurunan kualitas air penurunan tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia.Pada akhirnya terjadilah ganguan kesimbangan terhadap konsentrasi faktor kimia, fisika, dan biologi sungai. Pencemaran air dapat menyebabakan tergangunya keseimbangan ekosistem dan berdampak serius bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu diperlukanya bioindikator untuk mengetahui tingkat pencemaran, dengan demikian organisme akuatik yang digunakan sebegai bioindikator harus mempunyai toleransi ekologis, jumlahnya banyak, populasinya stabil, daerah penyebaranya luas dan mudah di identifikasikan ( Klein dan Almeyer 1992).
Plankton merupakan organisme perairan yangkeberadanya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Plankton yang mempunyai sifat selalu bergerak dapat juga dijadikan indikator pencemar perairan. lingkungan hidup plankton sangat bermacam-macam, hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan secara temporal seperti, temperatur, nutrien yang ada diperairan dan cahayayang masuk dalam perairan ( Amelia C D dkk 2012).
Dalam praktikum ekologi hewan tentang plankton sebagai bioindikator di Sungai Jembatan Lab Lingkungan, menunjukan bahwa ditemukan 5 jenis plankton dengan frekuensi kehadiran rata-rata 20% serta kepadatan dan kepadatan relatif yang beragam. Bedasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa distribusi plankton dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, zat hara yang tersedia dan tingkat keanekaragaman sepesies di Sungai Jembatan Lab Lingkungan tergolong sedang dan tingkat pencmaran nya sedang.
Daftar Pustaka
Amelia CD, Hasan Z, Mulyadi P. 2012. Distribusi Sposial Komunitas Plangton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Situ Bagendit Kecamatan Banyu Resmi, Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 7( 4) : 301-311.
Klein, Almayer. 1992. Pola PergerakanCadangan Kijing Kiwan Sebagai Bioindikator Pencemaran Kadium Pada Air Tawar [Sekripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor:Press.
makasih infonya ya
BalasHapus